Apa itu stroke Hemoragik ? Stroke Hemoragik adalah salah satu jenis dari beberapa penyakit stroke, yang merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi hingga saat ini.
Melansir data dari halaman Siloam Hospitals, disebutkan bahwa penyakit stroke merupakan penyakit tidak menular yang menyebabkan kasus kematian terbanyak. Pada tahun 2018 saja, prevalensi stroke mengalami kenaikan dari angka 7% menjadi 10.9%.
Pengertian dari apa itu stroke Hemoragik sendiri merupakan sebuah kondisi terganggunya pasokan darah ke otak, sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Berkurang atau tidak adanya pasokan darah membuat otak tidak mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang cukup. Hal ini menyebabkan sel-sel otak menjadi mati dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Stroke sendiri terbagi atas 2 jenis berbeda, yakni stroke Iskemik dan juga Stroke Hemoragik. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai apa itu stroke Hemoragik. Langsung saja, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.
Apa Itu Stroke Hemoragik ?
Untuk definisi dari apa itu stroke hemoragik, penyakit ini adalah jenis stroke yang terjadi disebabkan oleh pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu pendarahan.
Pendarahan tersebut membuat aliran darah ke otak menjadi berkurang atau terhenti. Kondisi otak tanpa pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh sel darah dapat menyebabkan sel-sel otak mati, sehingga fungsi otak pun terganggu.
Baca juga: Mengenal Pengertian, Tipe, Gejala, Dan Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus
Dalam dunia kedokteran, kondisi pendarahan saat pembuluh darah dalam otak pecah ini sendiri dikenal dengan istilah perdarahan intraserebral. Sedangkan kondisi pendarahan yang terjadi pada ruang yang terletak diantara lapisan pembungkus otak bagian tengah dengan dan dalam dikenal dengan istilah perdarahan subarachnoid.
Gejala-Gejala Stroke Hemoragik
Setelah membahas mengenai apa itu stroke hemoragik, mari lanjut ke pembahasan mengenai gejala-gejala dari jenis stroke ini. Orang yang terkena serangan stroke Hemoragik ini dapat menunjukkan gejala-gejala berbeda, tergantung dengan lokasi, jenis dan tingkat pendarahan yang terjadi.
Untuk gejala umum, stroke hemoragik yang terjadi akibat pendarahan di otak (intraserebral). Umumnya penderita akan mengalami beberapa gejala berikut, meliputi:
● Sakit kepala berat
● Rasa mual dan ingin muntah
● Terjadinya penurunan kesadaran
● Mengalami kejang
● Kelumpuhan pada satu sisi tubuh
● Gangguan berbicara
● Mata yang tidak dapat digerakkan untuk melihat arah tertentu
● Mengalami gangguan penglihatan
● Terlihat linglung atau bingung
Sedangkan untuk stroke hemoragik yang terjadi akibat perdarahan subarachnoid, pada beberapa kasus, penderita akan mengalami beberapa gejala berikut:
● Merasa nyeri di area wajah atau sekitar mata
● Kaburnya penglihatan
● Leher terasa kaku
● Terjadinya penurunan kesadaran
● Nyeri punggung
● Pusing
● Muuntah
Baca juga: 7 Penyakit Yang Menyerang Peredaran Darah Dengan Resiko Kematian Tinggi
Jika orang yang mengalami stroke hemoragik ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat secepatnya, maka kemungkinan terburuk penderita akan mengalami koma atau bahkan meninggal dunia.
Penyebab Terjadinya Stroke Hemoragik
Pada poin apa itu stroke hemoragik sebelumnya telah dijelaskan bahwa penyebab utama dari Stroke Hemoragik ini adalah terjadinya pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Pecahnya pembuluh darah di dalam otak ini dapat dipicu oleh banyak faktor.
Adapun beberapa diantaranya adalah sebagai berikut;
● Cedera berat pada kepala
● Tekanan darah yang tinggi (Hipertensi)
● Cacat bawaan lahir (ketidaknormalan pembuluh darah di otak)
● Penyakit liver
Baca juga: 8 Tips Dan Cara Mencegah Penyakit Stroke dan Jantung, Yuk Dicoba!
● Aneurisma otak
● Kelainan darah (seperti Hemofilia dan Anemia sel sabit)
● Efek samping dari penggunaan obat pengencer darah
● Tumor otak
Diagnosis Penyakit Stroke Hemoragik
Setelah mengetahui apa itu stroke Hemoragik dan penyebabnya, kini kita akan mengetahui diagnosis pasien yang mengalami stroke Hemoragik. Selain menggunakan gejala-gejala yang dijelaskan sebelumnya, pemeriksaan medis adalah hal yang juga dibutuhkan. Adapun pemeriksaan medis yang dibutuhkan untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami stroke Hemoragik atau tidak adalah sebagai berikut;
● MRI atau CT Scan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
keparahan kerusakan jaringan pada otak. Selanjutnya, pasien juga akan
melewati pemeriksaan angiografi otak guna mengetahui perkembangan
pendarahan yang terjadi pada pasien.
● Pemeriksaa cairan serebrospinal, pemeriksaan ini dilakukan dengan
mengambil cairan dari area otak serta tulang belakang. Pemeriksaan medis
ini sendiri dilakukan jika pemeriksaan menggunakan CT Scan atau MRI
kurang memadai.
Metode Pengobatan Stroke Hemoragik
Setelah mengetahui apa itu Stroke Hemoragik dan penyebabnya, kini kita akan membahas tentang pengobatan penyakit Stroke Hemoragik ini. Pengobatan akan dilakukan berdasarkan penyebab, lokasi dan juga tingkat keparahan perdarahan yang terjadi. Pasien stroke ini harus mendapatkan perawatan di unit rawat intensif agar kondisinya dapat dipantau dengan ketat.
Baca juga: Macam-macam Kanker Ganas dan Paling Mematikan di Dunia
Penanganan stroke hemoragik ini sendiri ditujukan untuk mengendalikan
perdarahan dan adanya komplikasi. Pengobatan stroke ini dilakukan dengan memberikan obat.
Untuk kasus stroke hemoragik yang terjadi akibat konsumsi obat pengencer darah, maka konsumsi obatan pengencer darah tersebut harus dihentikan sementara waktu, dikarenakan dapat memperparah pendarahan yang terjadi.
Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi obat yang dapat membantu pembekuan darah. Dalam hal ini, pasien dapat juga mengkonsumsi vitamin K atau mendapatkan transfusi darah trombosit.
Sakit kepala adalah salah satu gejala medis yang umumnya ditunjukan oleh orang yang terkena serangan stroke Hemoragik ini. Untuk meredakan sakit kepala ini, pasien biasanya akan diberikan obat pereda nyeri. Namun pasien stroke Hemoragik sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri jenis anti inflamasi non steroid, dikarenakan dapat membuat kondisi pendarahan menjadi semakin parah.
Pada banyak kasus, untuk mencegah pendarahan menjadi sangat parah, dokter dapat memberikan pasien obatan anagonis kalsium. Obat ini dapat menjaga tekanan darah pasien agar tetap rendah, sehingga pendarahan tidak terjadi lagi. Jika pasien juga mengalami kejang, maka obatan Antikonvulsan juga biasanya akan diberikan.
Untuk kasus stroke akibat perdarahan Subarachnoid. Pada banyak kasus,
pemasangan selang dalam otak harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk dapat mengeluarkan cairan serebrospinal dari otak, sehingga tekanan pada otak berkurang dan mencegah terjadinya hidrosefalus.
Pada kasus stroke hemoragik yang sangat parah, bahkan pasien harus segera mendapatkan tindakan medis berupa operasi untuk memperbaiki pembuluh darah dan menghentikan pendarahan.
Apa Itu Stroke Hemoragik dan Bagaimana Mencegahnya?
Sudah tahu kan apa itu stroke Hemoragik, apa penyebabnya, dan metode pengobatannya? Kini kita akan belajar bagaimana cara mencegah stroke ini.
Untuk mencegah penyakit stroke Hemoragik ini, anda dapat melakukanya dengan menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stroke ini. Misalnya, jika anda memiliki kondisi atau penyakit hipertensi, maka sebaiknya anda menanganinya dengan mengkonsumsi obatan yang diresepkan oleh dokter.
Baca juga: 4 Jenis Makanan Penyebab Sakit Ginjal Kronis Yang Perlu Anda Batasi Mulai Dari Sekarang!
Anda juga disarankan untuk mulai menjalankan gaya hidup sehat. Mulailah untuk mengatur pola dan menu makanan anda menjadi lebih sehat. Selain itu, disarankan untuk anda agar juga dapat rutin berolahraga. Tidak perlu setiap hari, anda dapat melakukannya 3 kali dalam seminggu.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa stroke hemoragik ini juga dapat terjadi akibat cedera di kepala. Oleh karena itu, pastikan anda selalu berhati-hati saat beraktivitas, terutama saat berkendara. Selalu gunakanlah helm standar saat berkendara.
Itulah sedikit ulasan mengenai apa itu stroke hemoragik yang dapat kami
sampaikan. Mengingat bahwa kasus stroke ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, baik muda ataupun tua. Maka ada baiknya, jika anda mulai menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit penyumbatan pembuluh darah ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat.